Sabtu, 06 Desember 2014

UNNES Fashion Week 2014

            




          Tadi malam (5 Desember 2014)  bertempat di gedung B6 FBS UNNES Semarang diadakan sebuah acara fashion yaitu UNNES Fashion Week 2014. Acara tersebut merupakan acara yang diselenggarakan oleh program studi Sastra Prancis FBS Unnes sebagai wujud apresiasi terhadap Paris, Prancis yang dikenal sebagai icon pusat mode dunia. Acara ini merupakan acara Fashion Week pertama tingkat Universitas di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dalam acara ini disungguhkan dengan Fashion Show, fashion bazar dan performing Act. Acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dengan dibuka oleh Marching band Unnes, kemudian dilanjutkan fashion show dari Putri Galeri Princess, Aji Wicaksono, Uppercase, UKM Busana Unnes, dan Nadine. Kemudian diselingi dengan performing act dari saskustik, Maqita dancer, dan amet saxophone. Di depan tempat acara juga terdapat bazar-bazar yang bisa dikunjungi seperti fashion, food dan photogalery. Dari acara yang semalam sayang sekali hanya sedikit penonton yang hadir dalam acara tersebut. Banyak kursi-kursi yang disediakan kosong dan tidak diduduki, sehingga banyak panitia dan pengisi acara yang sudah tampil yang akhirnya duduk di kursi yang telah disediakan. Terlepas dari itu, acara ini merupakan salah satu ajang dimana mahasiswa Unnes pada khususnya yang mempunyai bakat terpendam sebagai seorang designer namun belum sempat terealisasi untuk menampilkan karya-karyanya bisa ikut acara ini. Karena sudah menjadi pengetahuan umum hanya untuk mahasiswa Tata Busana Unnes-lah yang dapat menampilkan karyanya di hadapan publik pada acara Gelar Karya yang secara rutin diadakan setiap tahunnya. Dengan itu bakat yang ada dalam diri mempunyai wadah untuk dapat berkembang kedepannya. Walaupun acara yang baru pertama ini diadakan dan rasanya masih banyak kekurangan, namun sangat bisa diberi apresiasi yang tinggi kepada panitia yang sudah melaksanakan acara ini dengan baik. Jika penasaran, acara ini masih akan berlanjut nanti malam di jam dan tempat yang sama dengan tiket masuk Rp.15.000,- per orang. Terima kasih.
Salam Kreativitas!! Lanjutkan!! :)

Selasa, 28 Oktober 2014

Semarang Fashion Parade 2014




    Dalam rangka mengembangkan dunia industri di bidang fashion, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Dekranasda Kota Semarang dan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jateng akan menggelar “Pameran Semarang Industri Fashion dan Semarang Fashion Parade 2014”. Acara akbar ini bertempat di Lawang Sewu Semarang dan berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 25 hingga 27 Oktober 2014, dimulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. Di dalam acara ini, sebanyak 40 desainer dari Jawa Tengah akan menampilkan hasil karya rancangannya untuk pada gelaran Fashion Parade tersebut. Di hari pertama, acara ini dihadiri oleh Walikota Semarang, Bp Hendrar Prihadi dan ketua Kadin Jateng, Bp Kukrit Suryo Wicaksono dan perwakilan dari APPMI Pusat Jakarta, serta perwakilan dari Gubernur Jawa Tengah. Dalam pembukaannya, ada kejadian unik di atas panggung, Walikota Semarang memasuki tempat sambutannya sambil menaiki sepeda onthel dan berpakaian ala jaman Belanda. Sontak para awak media kaget, begitu juga dengan para undangan yang hadir. Dalam sambutannya, Walikota Semarang menyampaikan apresiasinya kepada APPMI atas prestasi di dunia fashion Internasional dan juga atas terselenggaranya acara ini, bahkan kalau perlu diadakan beberapa kali dalam setahun. Begitu juga dengan sambutan dari Ketua Kadin Jateng, yang semakin mempertegas untuk mensupport penuh industri fashion di Jawa Tengah. Pemilihan lokasi di tengah-tengah kota dan di tempat yang merupakan cagar budaya nasional ini merupakan pemilihan tempat yang sangat bagus sekali. Dahulu Lawang Sewu terkesan sebagai tempat yang sangat kuat nilai mistisnya, tapi dengan seringkalinya diadakan acara-acara di lokasi ini, membuat kesan angker di lokasi ini pudar dengan sendirinya. Selain fashion show, berbagai kegiatan juga akan dilangsungkan, seperti Pelatihan Pengolahan Limbah Batik yang digelar di hari pertama, Workshop Hijab pada hari kedua, hingga Seminar Pengembangan Design Batik pada hari ketiga. Untuk gelaran Semarang Fashion Parade 2014 akan hadir 3 sesi fashion show yang diperagakan oleh peragawati-peragawati dari Jakarta, Surabaya, Solo dan Malang.

Senin, 23 Juni 2014

Jogja Fashion Week 2014





        Sekitar 81 perancang busana akan meramaikan Jogja Fashion Week (JFW) di Jogja Expo Center mulai 18 Juni-22 Juni 2014. Para perancang busana yang andil dalam JFW dapat mengeluarkan ide dari tradisi masing-masing. Seperti mengangkat batik, tenun atau songket dengan ide yang menarik. Dalam Jogja fashion Week ini desain pakaian yang ditampilkan selalu dapat digunakan atau ready to wear. Hal ini menjadi ciri khas dari acara tahunan JFW. Jogja Fashion Week diharapkan akan menjadi pintu gerbang fashion dunia. Selama penyelenggaraan JFW tahun 2014 ini setiap harinya ada tiga sesi. Setiap sesinya memfasilitasi desain busana anak, pemula dan profesional yang dibagi waktunya mulai dari siang, sore hingga malam hari. Sore hari untuk parade dan malam dalam bentuk mini show. Khusus hari terakhir, yakni hari minggu (15/6/2014) akan ada peragaan busana pria.  Panggung Jogja Fashion Week juga dirancang agar mengacu pada peragaan busana kelas dunia, yakni dengan tidak lagi menggunakan stage namun langsung lantai. Untuk menunjukkan ciri khas Jogja akan ditampilkan nuansa khas kota Gudeg ini yaitu tugu. Selama penyelenggaraan JFW pekan depan ini, akan ada 1.080 outfit yang bisa dilihat pengunjung. Jumlah ini justru meningkat dibandingkan tahun lalu dengan 1.015 karya dari 100 perancang busana. Meski jumlah perancang busana yang terlibat tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu, namun hal ini memang menjadi salah satu persyaratan bagi perancang busana yang ingin mengikuti acara ini. Karena setiap malam hanya digelar 5-6 perancang busana jadi mereka harus bisa memproduksi lebih banyak rancangan hingga sekitar 24 jenis busana. Mengusung tema Aura, Jogja Fashion Week tahun ini bertujuan merangkum warna-warna tradisi Nusantara, mulai dari Sabang sampai pulau Rote. Ini dikarenakan para perancang busana yang terlibat bukan hanya berasal dari daerah Jogjakarta namun juga dari luar Jawa. Dari 81 perancang busana yang terlibat, hanya 45 persen yang berasal dari Jogjakarta, sementara selebihnya berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Bandung, Bali, Palembang, bahkan Malaysia. 

Jumat, 02 Mei 2014

Fashion Show SMK PGRI Batang






       Dalam rangka perpisahan Praktek Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Semarang (PPL UNNES) 2013, seperti tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa UNNES yang melaksanakan PPL di SMK PGRI Batang mengadakan acara perpisahan dengan para murid dan para guru. Pada tahun ini acara perpisahan yang bertemakan "Kisah Klasik Untuk Masa Depan" berlangsung pada tanggal 19 Oktober 2013. Berbagai pengisi acara memeriahkan acara perpisahan PPL tahun ini, salah satunya adalah fashion show dari murid tata busana SMK PGRI Batang. Dengan cantiknya para murid ini berjalan di atas panggung dan dilihat oleh semua murid dan guru yang hadir di acara tersebut.

Kamis, 17 April 2014

Menuju Gelar Karya TJP UNNES 2014


      Agenda rutin Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, GELAR KARYA akan segera digelar pada bulan Mei 2014. Acara yang bertajuk "Balada Negeri Dongeng dalam Nuansa Konservasi" ini akan berlangsung pada tanggal 22 Mei 2014 bertempat di Auditorium UNNES Semarang. Pada tahun ini, Program Studi Tata Busana dan Tata Kecantikan akan berkolaborasi dalam menunjukkan sebuah kisah dongeng nusantara. Diantaranya adalah cerita Timun Mas, Ande-Ande Lumut, Jaka Tarub, Bawang Merah Bawang Putih, Cinde Laras, Lutung Kasarung. Selain itu, ada juga kreasi masakan khas Indonesia yang dikemas apik oleh mahasiswa Program Studi Tata Boga. Untuk dapat melihat hasil karya para mahasiswa UNNES ini dibandrol tiket VIP dengan harga Rp.90.000,- dan tiket Reguler Rp. 20.000,-. So, tunggu apa lagi?? yuk buruan booking tiketnya sekarang juga.... ;)

Rabu, 16 April 2014

Baju Dodot Agnez Mo di Video Clip Coke Bottle

      

          Indonesia patut berbangga atas prestasi yang telah diraih oleh seorang anak bangsa Indonesia ke kancah Internasional yaitu Agnes Monica aka Agnez Mo yang sekarang telah mengeluarkan video clip dari single Internasional pertamanya Coke Bottle. Dalam video clip tersebut Agnez Mo mengenakan berbagai macam busana. Salah satunya adalah baju dodot dari rancangan designer Indonesia Anne Avantie. Baju dodot merupakan pakaian adat jawa dari kain batik. Baju dodot biasanya digunakan pada acara resmi pengantin. Ciri khas baju dodot adalah atasan yang terdiri dari strapless dan bawahannya dengan kain jadi (jarik batik). Anne Avantie membuat baju dodot Prada dengan canting dan menggunakan teknik texmo yang ditampilkan dengan potongan-potongan aneka macam motif batik sebagai wujud "SEKAR JAGAT" (Bunga Dunia). Namun usaha Agnez Mo dan Anne untuk baju dodot ini dipakai untuk video clip sempat ada kendala karena baju dodot tersebut sempat ditahan di bandara Amerika Serikat dikarenakan aksesorisnya yang dianggap terbuat dari emas. Tapi setelah ada bantuan dari kedutaan Indonesia untuk Amerika baju dodot tersebut akhirnya sampai ditangan Agnez Mo. Namun, setelah baju dodot ini muncul ternyata banyak pro dan kontra di masyarakat Indonesia sendiri. Banyak orang yang menganggap kalau baju dodot yang dikenakan Agnez Mo terlalu terbuka dan seksi. Padahal di dunia fashion sendiri menilai bahwa baju dodot yang dikenakan Agnez Mo itu merupakan bentuk dari karya designer Indonesia yang harus dibanggakan. Hal ini karena baju dodot yang dikenakan Agnez Mo merupakan bentuk asli atau ciri khas dari baju dodot yang sebenarnya, yang memang terlihat seksi dan elegan. Perlu diingat bahwa dunia fashion merupakan dunia seni yang siapa saja bisa mengeksplorasi karya-karya yang dibuatnya dan usaha yang dilakukan oleh Agnez Mo untuk memperkenalkan baju adat Indonesia ke mata dunia patut diapresiasi dengan bangga. Begitupun dengan Anne Avantie yang telah merancang baju dodot ini untuk Agnez Mo, sehingga secara tidak langsung Fashion Indonesia telah diperkenalkan di dunia Internasional melalui musik. ^_^

Selasa, 11 Februari 2014

Analisis Mutu Tekstil


KELANGSAIAN (DRAPE)

A. TUJUAN
Memeriksa karakteristik kelangsaian kain
B. MATERI SINGKAT
Pengujian kelangsaian kain merupakan salah satu teknik untuk mengetahui kenyamanan kain. Kain yang melangsai biasanya nyaman dipakai, dan sesuai untuk busana wanita dengan model draperies.
Kelangsaian menunjukkan kemampuan jatuhnya kain karena beratnya sendiri. Kain yang memilki kelangsaian yang baik sangat sesuai untuk model-model drapery busana wanita. Disamping itu, kelangsaian juga dapat digunakan sebagai parameter untuk menyatakan ketidak kakuan kain, karena kain yang baik drape-nya bersifat fleksibel dan tidak kaku.
C. ALAT & PERLENGKAPAN
o   Drapemeter
o   Jangka
o   Mistar
o   Gunting
D. BAHAN
Kain dengan berbagai konstruksi atau ketebalan dengan ukuran panjang 30cm, lebar sesuai dengan lebar kain.
E. CARA KERJA
-   Ambil kain dan dibuat lingakaran berdiameter 10 inci (25,40cm) dengan bantuan jangka sebanyak 3 buah
-   Gunting kain tersebut sesuai ukuran yang ada
-   Letakkan kain tersebut dengan titik pusat tepat pada titik pusat cakara penyangga alat Drapemeter
-   Amati juga jatuhnya kain atau proyeksi jatuhnya kain rata-rata dengan mengukur jarak terjatuh dan terdekat ujung kain dari pusat lingkaran, untuk dihitung rata-ratanya
-   Hitung kelangsaian kain dengan rumus :
F = As – Ad
       Ac - Ad
F          = Koefisien Kelangsaian
As        = Luas proyeksi bahan yang melangsai
Ac       = Luas contoh uji
Ad       = Luas cakara penyangga
-   Tentukan tingkat kenyamanan berdasarkan standart berikut :
Koefisien kelangsaian 0,70 – 1,00 kelangsaian tinggi ( sangat nyaman )
Koefisien kelangsaian 0,40 – 0,69 kelangsaian sedang ( cukup nyaman )
Koefisien kelangsaian 0,00 – 0,39 kelangsaian rendah ( tidak nyaman )


MUATAN LISTRIK STATIS

A. TUJUAN
Mengetahui tingkat atau kadar kandungan listrik yang terdapat pada kain
B. MATERI SINGKAT
Pengujian kandungan muatan listrik statis pada kain ditujukan untuk mengetahui tinggi rendahnya muatan listrik statis yang terdapat pada bahan tekstil. Adanya muatan listrik statis menjadi salah satu indicator ketidaknyamanan kain.
Kain yang menggunakan muatan listrik statis dalam kadar yang tinggi kurang nyaman dipakai karena :
(1) dapat menarik bulu-bulu pada kulit apabila sering bergesekan dengan kulit,
(2) mengganggu kesehatan karena mengubah gaya listrik dalam tubuh,
(3) kain mudah menarik kotoran halus di permukaan kain,
(4) kain tergulung atau terlipat, melekat satu sama lain ketika dipakai.
C. ALAT & PERLENGKAPAN
o   Setrika
o   Stopwatch
o   Mistar
o   Gunting
D. BAHAN
Kain dengan berbagai jenis dan konstruksi ukuran perca
E. CARA KERJA
-   Gunting kain dengan ukuran 10 x 5 cm sebanyak 6
-    buah
-   Gosok kain tersebut dengan setrika dengan setrika dingin sebanyak 10 kali dengan arah gosokan searah
-   Ukur waktu lepasnya kain dari permukaan setrika dengan stopwatch
-   Lakukan hal yang sama untuk setrika panas, pada temperature yang sesuai dengan jenis kain
-   Hitung waktu lekat rata-rata dari masing-masing tiga kali pengukuran dingin dan panas
-   Tentukan kenyamanan kain berdasarkan standar waktu lekat muatan listrik statis berikut ini :
Waktu lekat rata-rata (td) :     > 5 detik                      tinggi (tidak nyaman) 
                                                3,00 – 5,00 detik         sedang (cukup nyaman)         
                                                0,00 – 2,59 detik         rendah (nyaman)        

PENGUJIAN DAYA SERAP AIR

A. TUJUAN
Mengetahui tingkat kemampuan kain untuk dibasahi, menyerap, dan menyimpan air
B. MATERI SINGKAT
Pengujian daya serap air adalah salah satu pengujian tingkat kenyamanan (comfortability) dipakai dari suatu bahan tekstil. Daya serap air yang baik menunjukkan kemampuan kain menyerap keringat, sehingga kain terasa sejuk. Daya serap air diukur melalui 3 indikator, yaitu : (1) Daya Basah (Wettability); (2) Daya Resap (Wet Pick Up); dan (3) Daya Kapilaritas (Capilarity)
1. Pengujian Daya Basah (Wettability)
Daya basah menunjukkan kecepatan pembasahan kain. Beasarnya diukur berdasarkan waktu yang diperlukan kain untuk menyerap tetesan air yang jatuh pada permukaan kain tersebut dalam keadaan tegang.
Bahan : perca kain yang cukup luas (25x25cm2) dan air
Alat     : pipet kecil, pembidangan (ram), dan stopwatch
Cara Kerja :
a)      Regang kain perca pada pembidangan, hingga permukaan kain cukup tegang
b)      Tetesi permukaan kain tersebut dalam posisi mendatar dan jalankan stopwatch pada waktu yang bersamaan dengan saat penetesan air
c)      Amati saat ketika tetesan air menghilang dari permukaan kain karena terserap oleh kain. Pada saat itu juga matikan stopwatch
d)     Catat waktu pembasahan
e)      Lakukan sampai 5 kali pengukuran dan ambil harga rat-ratanya sebagai waktu pembasahn rata-rata
Standar Penilaian Daya Basah :
0 – 2 menit : daya basah tinggi
2 – 5 menit : daya basah sedang
> 5 menit : daya basah tinggi

2. Pengujian Daya Resap ( Wet Pick Up )
Pengujian daya resap bermaksud mengukur kemampuan kain menyimpan air secara normal bila kain tersebut direndam dalam air. Daya resap dinyatakan dalam %WPU yang menunjukkan perbandingan berat air yang ada dalam kain dengan berat kain dalam keadaan kering.
Bahan : kain dengan ukuran 10 x 10 cm2 sebanyak 3 buah dan air
Alat     : piala gelas 250 cc, pengaduk, pinset, timbangan listrik atau analitik
Cara Kerja :
a)      Timbang satu persatu contoh uji, dan hitung berat rata-rata kain dalam keadaan kering (Bk)
b)      Rendam ketiga helai contoh uji dalam air tersebut selama 10menit
c)      Adk-aduk beberapa kali selama perendaman tersebut agar seluruh bagian kain terbasahi merata
d)     Angkat kain tersebut  dan tiriskan hingga tidak ada lagi air yang menetes
e)      Timbang masing-masing contoh uji dalam keadaan basah tersebut, dan hitung harga rata-ratanya sebagai berat basah (Bb)
f)       Hitung %WPU dengan rumus berikut :



%WPU = Bb – Bk X 100%C = h (cm)                   C : daya kapilaritas


                        Bk

Standar Penilaian : 0 -10 % : rendah
                               11- 30 % : sedang
                              31 – 70 % : tinggi
                              >70 %  : sangat tinggi
3. Pengujian Daya Kapilaritas ( Capilarity )
Kain adalah suatu bahan yang berpori ( phorous ) yang bersifat kapiler. Daya kapilaritas menunjukkan kemampuan perambatan air pada kain karena sifat kapilaritas dari kain tersebut. Makin tinggi daya kapilaritas berarti makin tinggi pula daya serap air kain tersebut.
Bahan : 3 lembar pita ukuran 25x25cm2 memanjang kea rah lusi
 3 lembar untuk arah memanjang pakan
Air dan pewarna
Alat : piala gelas 3 buah, penjepit jemuran 3 buah, tali gantungan, stopwatch
Cara Kerja :
a)      Gunting contoh uji dan beri tanda pada jarak 5cm dari salah satu ujung pita
b)      Isi piala gelas masing – masing dengan air sebanyak 250cc, kemudian bubuhi pewarna dan diaduk rata
c)      Celupkan ujung contoh uji sampai batas (5cm) ke dalam air dengan posisi vertical dengan ujung lainnya digantung dengan jepitan
d)     Amati rambatan pewarna pada pita hingga maksimum dan tidak bergerak lagi
e)      Ukur waktu perambatan maksimum dengan bantuan stopwatch dan hitung waktu perambatan rata-rata dari ketiga contoh uji (t)
f)       Ukur tinggi perambatan maksimum pada tiga lembar pita uji, dan hitung rata-ratanya (h)
g)      Hitung daya kapilaritas dengan membagi tinggi peramabatan dengan waktu, dan rumus :
      t (detik)                 h : tinggi perambatan maksimum
                                    t : waktu perambatan
Standar penilaian :      0 – 3 cm/menit : tinggi
                                    4-5 cm/menit : sedang
                                    >5 cm/menit : rendah