KELANGSAIAN
(DRAPE)
A.
TUJUAN
Memeriksa
karakteristik kelangsaian kain
B.
MATERI SINGKAT
Pengujian kelangsaian kain merupakan salah satu
teknik untuk mengetahui kenyamanan kain. Kain yang melangsai biasanya nyaman
dipakai, dan sesuai untuk busana wanita dengan model draperies.
Kelangsaian menunjukkan kemampuan jatuhnya kain
karena beratnya sendiri. Kain yang memilki kelangsaian yang baik sangat sesuai
untuk model-model drapery busana wanita. Disamping itu, kelangsaian juga dapat
digunakan sebagai parameter untuk menyatakan ketidak kakuan kain, karena kain
yang baik drape-nya bersifat fleksibel dan tidak kaku.
C.
ALAT & PERLENGKAPAN
o Drapemeter
o Jangka
o Mistar
o Gunting
D.
BAHAN
Kain dengan berbagai konstruksi atau ketebalan
dengan ukuran panjang 30cm, lebar sesuai dengan lebar kain.
E.
CARA KERJA
- Ambil
kain dan dibuat lingakaran berdiameter 10 inci (25,40cm) dengan bantuan jangka
sebanyak 3 buah
- Gunting
kain tersebut sesuai ukuran yang ada
- Letakkan
kain tersebut dengan titik pusat tepat pada titik pusat cakara penyangga alat
Drapemeter
- Amati
juga jatuhnya kain atau proyeksi jatuhnya kain rata-rata dengan mengukur jarak
terjatuh dan terdekat ujung kain dari pusat lingkaran, untuk dihitung
rata-ratanya
- Hitung
kelangsaian kain dengan rumus :
F
= As – Ad
Ac - Ad
F = Koefisien Kelangsaian
As
= Luas proyeksi bahan yang
melangsai
Ac
= Luas contoh uji
Ad
= Luas cakara penyangga
- Tentukan
tingkat kenyamanan berdasarkan standart berikut :
Koefisien
kelangsaian 0,70 – 1,00 kelangsaian tinggi ( sangat nyaman )
Koefisien
kelangsaian 0,40 – 0,69 kelangsaian sedang ( cukup nyaman )
Koefisien
kelangsaian 0,00 – 0,39 kelangsaian rendah ( tidak nyaman )
MUATAN LISTRIK STATIS
A.
TUJUAN
Mengetahui
tingkat atau kadar kandungan listrik yang terdapat pada kain
B.
MATERI SINGKAT
Pengujian kandungan muatan listrik statis pada kain
ditujukan untuk mengetahui tinggi rendahnya muatan listrik statis yang terdapat
pada bahan tekstil. Adanya muatan listrik statis menjadi salah satu indicator
ketidaknyamanan kain.
Kain yang menggunakan muatan listrik statis dalam
kadar yang tinggi kurang nyaman dipakai karena :
(1) dapat
menarik bulu-bulu pada kulit apabila sering bergesekan dengan kulit,
(2) mengganggu
kesehatan karena mengubah gaya listrik dalam tubuh,
(3) kain mudah
menarik kotoran halus di permukaan kain,
(4) kain
tergulung atau terlipat, melekat satu sama lain ketika dipakai.
C.
ALAT & PERLENGKAPAN
o Setrika
o Stopwatch
o Mistar
o Gunting
D.
BAHAN
Kain
dengan berbagai jenis dan konstruksi ukuran perca
E.
CARA KERJA
- Gunting
kain dengan ukuran 10 x 5 cm sebanyak 6
- buah
- Gosok
kain tersebut dengan setrika dengan setrika dingin sebanyak 10 kali dengan arah
gosokan searah
- Ukur
waktu lepasnya kain dari permukaan setrika dengan stopwatch
- Lakukan
hal yang sama untuk setrika panas, pada temperature yang sesuai dengan jenis
kain
- Hitung
waktu lekat rata-rata dari masing-masing tiga kali pengukuran dingin dan panas
- Tentukan
kenyamanan kain berdasarkan standar waktu lekat muatan listrik statis berikut
ini :
Waktu
lekat rata-rata (td) : > 5 detik tinggi (tidak nyaman)
3,00
– 5,00 detik sedang (cukup nyaman)
0,00
– 2,59 detik rendah (nyaman)
PENGUJIAN DAYA SERAP AIR
A. TUJUAN
Mengetahui
tingkat kemampuan kain untuk dibasahi, menyerap, dan menyimpan air
B. MATERI
SINGKAT
Pengujian daya serap air adalah salah satu pengujian
tingkat kenyamanan (comfortability) dipakai dari suatu bahan tekstil. Daya
serap air yang baik menunjukkan kemampuan kain menyerap keringat, sehingga kain
terasa sejuk. Daya serap air diukur melalui 3 indikator, yaitu : (1) Daya Basah
(Wettability); (2) Daya Resap (Wet Pick Up); dan (3) Daya Kapilaritas
(Capilarity)
1.
Pengujian Daya Basah (Wettability)
Daya basah menunjukkan kecepatan pembasahan kain.
Beasarnya diukur berdasarkan waktu yang diperlukan kain untuk menyerap tetesan
air yang jatuh pada permukaan kain tersebut dalam keadaan tegang.
Bahan
: perca kain yang cukup luas (25x25cm2) dan air
Alat
: pipet kecil, pembidangan (ram), dan
stopwatch
Cara
Kerja :
a) Regang
kain perca pada pembidangan, hingga permukaan kain cukup tegang
b) Tetesi
permukaan kain tersebut dalam posisi mendatar dan jalankan stopwatch pada waktu
yang bersamaan dengan saat penetesan air
c) Amati
saat ketika tetesan air menghilang dari permukaan kain karena terserap oleh
kain. Pada saat itu juga matikan stopwatch
d) Catat
waktu pembasahan
e) Lakukan
sampai 5 kali pengukuran dan ambil harga rat-ratanya sebagai waktu pembasahn
rata-rata
Standar Penilaian Daya Basah :
0 – 2 menit : daya basah tinggi
2 – 5 menit : daya basah sedang
> 5 menit : daya basah tinggi
2.
Pengujian Daya Resap ( Wet Pick Up )
Pengujian daya resap bermaksud mengukur kemampuan
kain menyimpan air secara normal bila kain tersebut direndam dalam air. Daya
resap dinyatakan dalam %WPU yang menunjukkan perbandingan berat air yang ada
dalam kain dengan berat kain dalam keadaan kering.
Bahan
: kain dengan ukuran 10 x 10 cm2 sebanyak 3 buah dan air
Alat : piala gelas 250 cc, pengaduk, pinset,
timbangan listrik atau analitik
Cara
Kerja :
a) Timbang
satu persatu contoh uji, dan hitung berat rata-rata kain dalam keadaan kering
(Bk)
b) Rendam
ketiga helai contoh uji dalam air tersebut selama 10menit
c) Adk-aduk
beberapa kali selama perendaman tersebut agar seluruh bagian kain terbasahi
merata
d) Angkat
kain tersebut dan tiriskan hingga tidak
ada lagi air yang menetes
e) Timbang
masing-masing contoh uji dalam keadaan basah tersebut, dan hitung harga
rata-ratanya sebagai berat basah (Bb)
f) Hitung
%WPU dengan rumus berikut :
%WPU
= Bb – Bk X 100%C
= h (cm) C : daya
kapilaritas
Bk
Standar Penilaian : 0 -10 % : rendah
11- 30 % : sedang
31
– 70 % : tinggi
>70
% : sangat tinggi
3.
Pengujian Daya Kapilaritas ( Capilarity )
Kain adalah suatu bahan yang berpori ( phorous )
yang bersifat kapiler. Daya kapilaritas menunjukkan kemampuan perambatan air
pada kain karena sifat kapilaritas dari kain tersebut. Makin tinggi daya
kapilaritas berarti makin tinggi pula daya serap air kain tersebut.
Bahan
: 3 lembar pita ukuran 25x25cm2 memanjang kea rah lusi
3 lembar
untuk arah memanjang pakan
Air dan pewarna
Alat
: piala gelas 3 buah, penjepit jemuran 3 buah, tali gantungan, stopwatch
Cara
Kerja :
a) Gunting
contoh uji dan beri tanda pada jarak 5cm dari salah satu ujung pita
b) Isi
piala gelas masing – masing dengan air sebanyak 250cc, kemudian bubuhi pewarna
dan diaduk rata
c) Celupkan
ujung contoh uji sampai batas (5cm) ke dalam air dengan posisi vertical dengan
ujung lainnya digantung dengan jepitan
d) Amati
rambatan pewarna pada pita hingga maksimum dan tidak bergerak lagi
e) Ukur
waktu perambatan maksimum dengan bantuan stopwatch dan hitung waktu perambatan
rata-rata dari ketiga contoh uji (t)
f) Ukur
tinggi perambatan maksimum pada tiga lembar pita uji, dan hitung rata-ratanya
(h)
g) Hitung
daya kapilaritas dengan membagi tinggi peramabatan dengan waktu, dan rumus :
t (detik) h
: tinggi perambatan maksimum
t : waktu
perambatan
Standar
penilaian : 0 – 3 cm/menit : tinggi
4-5 cm/menit
: sedang
>5
cm/menit : rendah